Mempunyai jabatan dan kekuasaan sering menyebabkan seseorang tergoda untuk menggunakannya agar mendapat keuntungan secara pribadi, untuk keluarga dan teman. Hal ini juga terjadi di negara bagian Amerika Serikat, Tennessee dimana gubernurnya berkali-kali menggunakan kewenangan dengan tidak tepat. Ini yang akhirnya menyebabkan mendapat julukan gubernur terbodoh.
Hal ini dialami oleh Ray Blanton yang terpilih sebagai gubernur Tennessee. Dalam waktu memimpin negara bagian tersebut, Blanton sering menggunakan jabatannya untuk kepentingan pribadi dan pendukungnya. Tindakan ini membuat banyak petinggi negara bagian tersebut merasa kesal karena sering dipaksa mengikuti kemauan gubernur.
Tindakan bodoh Ray Blanton
Ray Blanton cukup sering melakukan tindakan bodoh selama memimpin Tennessee dengan berbagai keputusan yang tidak sesuai ketentuan. Pejabat negara ini pernah menaikkan gajinya sendiri sampai 20.000 dollar yang tentu memberatkan negara karena pembengkakan pengeluaran yang melebihi anggaran sebelumnya.
Tidak hanya sampai di situ, sebutan gubernur terbodoh juga dilontarkan karena Blanton menggunakan kekuasaannya untuk menjamu teman dan kenalan sehingga negara harus mengeluarkan dana yang tidak sedikit. Pengeluaran tersebut untuk membayar bil, membeli minuman keras, menyewa mobil mewah dan masih banyak lagi.
Karena sangat merugikan negara, maka dilakukan audit terhadap Blanton dan konsekuensinya, gubernur tersebut harus mengembalikan dana negara yang digunakan untuk kepentingan pribadi dan jamuan kepada teman-temannya di luar kepentingan negara.
Hal bodoh berikutnya yang dilakukan oleh Blanton adalah memberikan banyak proyek kepada keluarga. Blanton berasal dari keluarga yang mempunyai bisnis dalam bidang proyek jalan. Untuk memberikan keuntungan bagi keluarganya, Blanton membukakan banyak proyek yang ditangani oleh keluarganya.
Meski pihak keluarga menyampaikan bahwa tidak pernah memanfaatkan jabatan Blanton untuk mendapatkan proyek, namun nyatanya banyak yang ditangani oleh keluarganya karena sengaja diberikan oleh Blanton.
Memecat ketua Dewan Pengampunan dan Pembebasan negara
Salah satu pejabat negara yang menjadi korban arogansi dari ray Blanton adalah Marie Ragghianti yang merupakan ketua Dewan Pengampunan dan Pembebasan Negara. Hal ini terjadi karena Ragghianti menolak instruksi Blanton untuk membebaskan tahanan yang merupakan kolega gubernur tersebut.
Kolega tersebut merupakan tahanan narapidana yang melakukan suap terhadap pejabat agar mendapat pengampunan. Selain itu, Blanton juga terbukti menyimpan dokumen penting. FBI melakukan penggerebekan di gedung Capitol negara bagian, dan menyita dokumen dari kantor penasehat hukum Blanton, T. Edward Sisk. Sisk dan dua orang lainnya ditangkap.
Menjelang masa berakhirnya jabatan, Blanton masih memanfaatkan jabatan untuk kepentingan pribadi dan kolega dengan melakukan pembebasan terhadap 52 narapidana yang merupakan kenalan dan pendukungnya. Salah satu dari narapidana tersebut adalah anak pendukung Blanton yang dijerat kasus pembunuhan.
Karena tindakan ini, Sekretaris Negara, Gentry Crowell, yang jengkel dengan pengampunan-pengampunan tersebut menyampaikan bahwa beberapa orang memiliki lebih banyak keberanian daripada otak.
Di akhir jabatannya Blanton harus mendekam di penjara karena kasus lisensi terhadap minuman keras, penipuan melalui pos, persekongkolan, dan pemerasan. Mantan gubernur Tennessee tersebut menjalani hukuman selama 22 bulan. Tindakan yang dilakukan oleh Blanton selama menjabat gubernur cukup banyak merugikan negara bagian dari Amerika tersebut.
Selain memainkan hukum dan peraturan, banyak merugikan pejabat karena dipecat dengan alasan tidak mau mengikuti instruksi gubernur yang melanggar hukum tersebut. Apa yang dilakukan selama berkuasa memicu banyak masalah di Tennessee.
Karena perbuatannya yang jelas-jelas merugikan negara dan menghancurkan karir politiknya, Ray Blanton mendapat julukan sebagai gubernur terbodoh.